Jumat, 03 April 2015

LAPORAN HIDROLIK

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM HIDROLIK

Description: Description: E:\Profil PPNS 2013\ppns\logoppns_politeknik_perkapalan.jpg

Disusun oleh :
Kelompok 2 (PE 3A)
1.     Ulfayatul Hidayah                      (6413030002)
2.     Ibrahim Umar Baskoro                        (6413030005)
3.     Yusuf Adi Sucipto                      (6413030007)
4.     Ghofar Radico                            (6413030010)
5.     Mohamad Adi Irawan              (6413030012)

JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2014/2015
HIDROLIK LATIHAN 2

2.1   Tujuan
2.1.1                 Mahasiswa mampu membaca gambar sistem hidrolik sederhana.
2.1.2                 Mahasiswa mampu merangkai sistem hidrolik sederhana.
2.1.3                 Mahasiswa mampu memahami karakteristik relive valve.

2.2   Teori
Gambar 2.1 Katup 4/3

Referensi skema 4/3 arah atas, perhatikan daerah aliran dari Ps ke PA dan PB ke Pr adalah sama (valve cocok dan simetris). Mengabaikan kebocoran melalui piston servo, laju alir dicirikan oleh persamaan aliran orifice.

Daerah aliran A1 dan A2 adalah fungsi dari posisi katup Xv. Tekanan beban drop dan aliran beban yang diberikan oleh

Sejak Q1 = Q2, persamaan (1) dan (2) dapat dikombinasikan, sehingga

Karena tekanan kembali adalah kecil dibandingkan dengan tekanan sistem, kita dapat membiarkan Pr = 0, yang mengarah ke persamaan (6)

Persamaan (3) dan (6) dapat dikombinasikan untuk memperoleh

Persamaan (7) dan (8) berhubungan PA dan PB untuk memasok tekanan dan tekanan beban. Jika tekanan beban adalah nol, PA dan PB adalah sama dengan ½ dari tekanan suplai.
Untuk laju aliran beban, persamaan (7) dan (8) bersama dengan persamaan (1) dan (2) dapat disubstitusikan ke persamaan (4) untuk menghasilkan persamaan untuk aliran beban dalam hal tekanan pasokan dan tekanan beban. Persamaan terakhir adalah


Persamaan ini mengasumsikan Pr diabaikan. Juga, perhatikan bahwa A1 = A2.
Hubungan di atas untuk PL dan QL penting untuk memahami karakteristik aliran tekanan teoritis cara empat, tiga posisi katup mana servo dapat diposisikan dalam posisi sepanjang bushing (daerah aliran variabel tak terhingga). Persamaan-persamaan ini digunakan adalah diskusi servovalves hidrolik.





Gambar 3 Konstruksi Reducing Valve
3.3 Gambar Rangkaian
Description: C:\Users\adi_ngtmo\Pictures\hidrolik.jpg
Gambar rangkaian reducing valve



3.4 Data Hasil Praktikum

Setelah rangkain di atas dijalankan didapatkan data sebagai berikut.

No.
Piston Maju
Piston Mundur
Sesaat (Bar)
Maksimum (Bar)
 Sesaat (Bar)
Maksimum (Bar)
Gs
G1
G2
Gs
G1
G2
Gs
G1
G2
Gs
G1
G2
1
35
2,5
5
43
45
0
40
12
27
45
0
44
2
35
2.5
6
43
44
0
40
12
27
44
0
45
3
35
2.5
5
45
44
0
40
12
27
45
0
45

35
2.5
5.3
43.7
44.3
0
40
12
27
44.7
0
44.7

3.5  Analisa
Fungsi katup 4/3 dalam 4 lubang input output, dan 3 posisi, spul adalah salah satu dari tiga posisi dan ada 4 inlet / outlet port di katup. Dalam posisi midstroke tidak ada aliran melalui katup. Sebuah aplikasi yang baik dari katup 4/3 adalah kontrol aktuator, di mana tujuan kontrol aktuator adalah untuk memperpanjang, menarik kembali atau memegang posisi. 4/3 katup yang digunakan dalam servovalves, dimana spool dikendalikan oleh katup flapper atau katup pipa jet.
Fungsi relive valve digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja pada sistem dan juga mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang melebihi kemampuan rangkaian hidrolik.
Reducing valve (katup pengurang tekanan) berfungsi untuk membatasi tekanan local. Yaitu pada kondisi awal ada aliran dari X ke Y jika Y tekanannya naik maka katub akan bergeser dan sedikit merapat sehingga tekanan Y dapat diturunkan.
Aplikasi reducing valve yaitu untuk mengoperasikan output dengan beban yang berbeda.


3.6  Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya reducing valve berfungsi sebagai penurun tekanan fluida yang mengalir pada saluran kerja.


3.6   Daftar pustaka

-         Modul Praktikum Pneumatik & Hidrolik.Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
-         Http://kelompok –d.blogspot.in/2013/02/macam-macam-katup-pada-sistim-hidrolik.html?=m=1(Diakses tanggal 26 Desember 2014,pukul 20.10 WIB)















HIDROLIK LATIHAN 4

4.1  Tujuan

4.1.1                    Mahasiswa mampu membaca gambar sistem hidrolik sederhana
4.1.2                    Mahasiswa mampu merangkai sistem hidrolik sederhana
4.1.3                    Mahasiswa mampu memahami karakteristik squence valve.

4.2 Teori
Pada sistem hidrolik kita akan mengenal beberapa macam jenis katup yang memiliki fungsi, konstruksi dan cara pengoprasian yang berbeda. Diantaranya adalah Pressure Relief Valve; Shut-off Valve; Reducing Valve; Sequence Valve; Non Return Valve; Flow Cotrol Valve; dan Directional Control Valve yang terdiri dari katup 2/2, 3/2, 4/2, 5/2, 4/3, 5/3.
Pada Latihan 3 kali ini secara khusus akan mempelajari tentang Sequence Valve (katup berurutan). Berikut adalah gambar simbol dan konstruksi untuk katup pengurang tekanan (reducing valve) beserta penjelasan mengenai alirannya:


Description: sequence.gif










Gambar 1. Sequence valve




Description: sequence-valve-fuctional-diagram.JPG









Gambar 2. Squence valve function diagram

Katup atau valve adalah komponen utama dalam sistem hidrolik. Katup/valve digunakan untuk mengatur tekanan dan juga aliran fluida melalui pipa hidrolik dan juga berguna dalam memanfaatkan dan menghasilkan tenaga hidrolik. Ada berbagai macam katup pada sistem hidrolik.
Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur tekanan untuk mengurutkan pekerjaan yaitu menggerakkan silinder hidrolik yang satu kemudian baru yang lain. Cara kerja : pada keadaan awal jika X ada aliran maka Y masih belum mengalir , tetapi jika X disuplay fluida terus  maka tekanan X naik menyebabkan posisi katup bergeser sehingga ada aliran fluida dari X ke Y, kelebihan fluida akan dibuang ke tangki.


4.3  
Manometer
 
Pompa Hidrolik
 
Power  units
 
Relive valve
 
TANGKI
 
MOTOR
 
Katub
 
PISTON
 

Gambar Rangkaian Description: 2.JPG
Gambar rangkain sequence valve

4.4   Data Hasil Praktikum
Setelah rangkain di atas dijalankan didapatkan data sebagai berikut.
Piston 1
No.
Piston Maju
Piston Mundur
Sesaat (Bar)
Maksimum (Bar)
Sesaat (Bar)
Maksimum (Bar)
Gs
G1
G2
Gs
G1
G2
Gs
G1
G2
Gs
G1
G2
1
10
5
1
40
40
41
20
7
10
40
0
0
2
10
5
1
40
40
41
20
8
10
40
0
0
3
10
5
1
40
40
41
20
7
10
40
0
0

10
5
1
40
40
41
20
7.3
10
40
0
0



Piston 2
No.
Piston Maju
Piston Mundur
Sesaat (Bar)
Maksimum (Bar)
Sesaat (Bar)
Maksimum (Bar)
Gs
G1
G2
Gs
G1
G2
Gs
G1
G2
Gs
G1
G2
1
10
3
1
40
40
41
20
5
10
40
0
0
2
10
3
1
40
40
41
20
4
10
40
0
0
3
10
3
1
40
40
41
20
5
10
40
0
0

10
3
1
40
40
41
20
4.7
10
40
0
0

4.5  Analisa

Sequence valve (katub berurutan) berfungsi untuk menjadikan gerakan output berurutan untuk jumlah output lebih dari satu (piston lebih dari satu). Cara kerjanay pada keadaan awal jika X ada aliran maka Y masih belum mengalir, tetapi jka X disuplai fluida terus-menerus maka tekanan X naik menyebabkan posisi katub bergeser sehingga ada aliran fluida dari X ke Y dan kelebihan fluida akan dibuang ke tangki.

4.6    Kesimpulan.
Kerja piston disini menghasilkan tekanan sesaat dan maksimum ketika maju dan mundur. Padasaat piston maju sesaat dan maju maksimum antara piston 1 dan 2 didapatkan tekanan yang sama. Sedangkan pada saat mundur dihasilkan tekanan sama.
Kerja piston disini menghasilkan tekanan sesaat dan maksimum ketika maju dan mundur. Pada saat piston maju sesaat dan maju maksimum antara piston 1 dan 2 didapatkan tekanan yang sama. Sedangkan pada saat mundur dihasilkan tekanan sama.




Daftar Pustaka

-          Modul Praktikum Pneumatik & Hidrolik.Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
-         http://kelompok-d.blogspot.in/2013/02/macam-macam-katup(Diakses tanggal 26 Desember 2014,pukul 20.15 WIB)























HIDROLIK LATIHAN 5

5.1      Tujuan
5.1.1        Mahasiswa mampu membaca gambar sistem hidrolik sederhana
5.1.2        Mahasiswa mampu merangkai sistem hidrolik sederhana
5.1.3       Mahasiswa mampu memahami karakteristik Flow Control Valve

5.2  Teori
Pada sistem hidrolik kita akan mengenal beberapa macam jenis katup yang memiliki fungsi, konstruksi dan cara pengoprasian yang berbeda. Diantaranya adalah Pressure Relief Valve; Shut-off Valve; Reducing Valve; Sequence Valve; Non Return Valve; Flow Cotrol Valve; dan Directional Control Valve yang terdiri dari katup 2/2, 3/2, 4/2, 5/2, 4/3, 5/3.
Katup control aliran hidrolik didefinisikan sebagai elemen pengendali akhir melalui mana cairan itu berlalu dan menyesuaikan ukuran aliran bagian seperti yang diarahkan oleh sinyal dari controller untuk memodifikasi laju aliran fluida.
Pada Latihan 3 kali ini secara khusus akan mempelajari tentang Flow Control Valve. Berikut adalah gambar simbol dan konstruksi untuk Flow Control Valve beserta penjelasan mengenai alirannya:
Description: FCVHFigure 1.png

Gambar 1. Flow control valve function diagram

HIDROLIK LATIHAN 6

6.1        Tujuan
6.1.1        Mahasiswa mampu membaca gambar sistem hidrolik sederhana
6.1.2        Mahasiswa mampu merangkai sistem hidrolik sederhana
6.1.3        Mahasiswa mampu memahami karakteristik Flow Control Valve

6.2        Teori
Katup atau valve adalah komponen utama dalam sistem hidrolik. Katup/valve digunakan untuk mengatur tekanan dan juga aliran fluida melalui pipa hidrolik dan juga berguna dalam memanfaatkan dan menghasilkan tenaga hidrolik. Ada berbagai macam katup pada sistem hidrolik.
Katup control aliran hidrolik didefinisikan sebagai elemen pengendali akhir melalui mana cairan itu berlalu dan menyesuaikan ukuran aliran bagian seperti yang diarahkan oleh sinyal dari controller untuk memodifikasi laju aliran fluida. Flow control valve hidrolik memastikan bahwa fluida tidak akan mengalir di bawah pengaruh gravitasi ketika sistem hidrolik tidak beroperasi. Ketup ini memastikan bahwa fluida tetap siaga dan tidak mengalir dengan bebas melalui sistem hidrolik oleh konveksi. Flow control valve dapat dianggap sebagai katup ‘cek’ sehingga memungkinkan fluida mengalir saat pompa dihidupkan dan membatasi alairannya ketika pompa dalam keadaan nonaktif.
Pada Latihan 3 kali ini secara khusus akan mempelajari tentang Flow Control Valve. Berikut adalah gambar simbol dan konstruksi untuk Flow Control Valve beserta penjelasan mengenai alirannya:

Description: PG-PRV04.gif












Gambar 1. Katub flow control




Description: FCVHFigure 1.png













Gambar 1. Flow control valve function diagram


Macam-macam flow control valve:
·         Fixed flow control, yaitu apabila pengaturan aliran tidak dapat berubah-ubah yaitu melalui fixed orifice
·         Variable flow control, yaitu apabila pengaturan aliran dapat berubah-ubah sesuai dengan keperluan
·         Flow control yang dilengkapi check valve
·         Flow control yang dilengkapi dengan relief valve untuk menyeimbangkan tekanan

Fungsi katub ini adalah:
·         Untuk membatasi kecepatan maksimum gerakan piston atau motor hidrolik
·         Untuk membatasi daya yang bekerja pada sistem
·         Untuk menyeimbangkan aliran yang mengalir pada cabang-cabang rangkaian.







6.3  Gambar Rangkaian..

One Way Flow Control Valve

 
Hidromotor
 
Katub 4/3
 
Pompa units
 
Relive valve
 
Manometer
 
Tangki
 
Motor
 
Pompa hidrolik
 
Description: 2.JPG
Gambar rangkaian menggunakan flow control valve



6.4   Data Hasil Praktikum

Setelah rangkain di atas dijalankan didapatkan data sebagai berikut.

No.
Hydromotor Forward
Hydromotor Reverse
Sesaat (Bar)
Maksimum (Bar)
Sesaat (Bar)
Maksimum (Bar)
Gs
G1
G2
Gs
G1
G2
Gs
G1
G2
Gs
G1
G2
1
-
-
-
45
44
40
-
-
-
33
13
19
2
-
-
-
43
44
40
-
-
-
33
13
19
3
-
-
-
45
44
40
-
-
-
33
13
19




44.3
44
40
-
-
-
33
13
19

Rangkaian serupa dengan posisi flow control valve dipasang setelah A dan sebelum P (pada katub 4/3) didapatkan data sebagai berikut.
No.
Hydromotor Forward
Hydromotor Reverse
Sesaat (Bar)
Maksimum (Bar)
Sesaat (Bar)
Maksimum (Bar)
Gs
G1
G2
Gs
G1
G2
Gs
G1
G2
Gs
G1
G2
Tekanan Rendah
1
-
-
-
16
10
6
-
-
-
18
8
14
2
-
-
-
16
10
6
-
-
-
18
8
14
3
-
-
-
16
10
6
-
-
-
18
8
14

-
-
-
16
10
6
-
-
-
18
8
14
Tekanan Tinggi
1
-
-
-
16
10
6
-
-
-
18
7
13
2
-
-
-
16
10
6
-
-
-
18
7
13
3
-
-
-
16
10
6
-
-
-
18
7
13

-
-
-
16
10
6
-
-
-
18
7
13


6.5   Analisa
      Fungsi flow control valve yaitu untuk mengatur debit fluida yang mengalir. Pengaturan tersebt bisa satu (one way arah flow control valve) ataupun dua arah (two way arah flow control valve). Selain itu Fungsi katub ini adalah:

HIDROLIK LATIHAN 7

7.1  Tujuan
7.1.1                    Mahasiswa mampu membaca gambar sistem hidrolik sederhana
7.1.2                    Mahasiswa mampu merangkai sistem hidrolik sederhana
7.1.3                    Mahasiswa mampu memahami karakteristik cylinder loading

7.2  Teori
Silinder hidrolik adalah actuator mekanik yang digunakan untuk memberikan kekuatan searah melalui stroke searah. Ini memiliki banyak aplikasi, terutama di kendaraan rekayasa. Silinder hidrolik mendapatkan daya mereka dari cairan hidrolik yang bertekanan, yang umumnya minyak. Silinder hidrolik terdiri dari silinder barel, di mana piston satu  terhubung ke  batang piston lainnya agar bergerak  bolak-balik. Barel ini ditutup pada  akhir masing-masing dengan dasar silinder (juga disebut ujung cap) dan oleh kepala silinder di mana batang piston keluar dari silinder. Piston membagi bagian dalam silinder dalam dua ruangan, ruang bagian bawah (end cap) dan batang piston ruang sisi (rod end). Tekanan hidrolik bekerja pada piston untuk melakukan pekerjaan linier dan gerak. Flensa, Trunnion, dan / atau clevisses yang dipasang ke tubuh silinder. Batang piston juga telah  meningkat lampiran untuk menghubungkan silinder ke komponen objek atau mesin yang mendorong.
      Jika kita mengasumsikan bahwa tekanan minyak di dalam ruang batang piston adalah sekitar nol, gaya F pada batang piston sama dengan tekanan P pada zaman silinder daerah piston A:

                      Description: F = P \cdot A

Piston yang bergerak ke bawah jika minyak dipompa ke ruang batang piston sisi dan minyak dari daerah piston mengalir kembali ke reservoir tanpa tekanan. Tekanan cairan di ruang batang piston area adalah (Pull Force) / (luas piston - piston daerah batang):

                      Description: P = \frac{F_p}{A_p - A_r}

dimana P adalah tekanan fluida, Fp adalah kekuatan menarik, Ap adalah area wajah piston dan Ar adalah batang penampang daerah.



HIDROLIK LATIHAN 8

8.1   Tujuan

1.1.1.      Mahasiswa mampu membaca gambar sistem hidrolik sederhana
1.1.2.      Mahasiswa mampu merangkai sistem hidrolik sederhana.
1.1.3.      Mahasiswa mampu memahami karakteristik rangkaian regeneratif.
8.2    Teori
Regenerative circuit adalah kecepatan dan tekanan fluida dalam dua arah pergerakan silinder sama. Dengan membuat area piston rod (batang piston) setengah dari area piston ,maka perbandingan antara batang piston dan area piston adalah 2:1 sehingga gaya yang dihasilkan saat silinder extend dan retract adalah sama.
Rangkaian regenerative dalam Gambar8.2.1 melalui 8.2.3 menggantikan sirkuit ganda-batang-end silinder digunakan untuk menghasilkan kecepatan dan kekuatan yang sama di kedua arah perjalanan. Diagram skematik menunjukkan tandem-center, 3-posisi, katup 4-way directional, terhubung ke silinder batang 2:1. Sebuah port dari katup directional terhubung ke port cap-akhir silinder. Port batang-akhir tee silinder ke Pport katup terarah. Dalam kondisi di-istirahat ditunjukkan pada Gambar 8.2.1, membongkar pompa ke tangki sementara silinder duduk diam.
Gambar 8.2.1Rangkaian Full-Time Regeneratif Saat Diam Dengan Pompa Berjalan


                Untuk memperpanjang silinder, energi solenoid A1 seperti pada Gambar 8.2. A1 solenoid Energizing menghubungkan pompa ke ujung tutup silinder untuk membuatnya memperpanjang. Minyak meninggalkan ujung batang silinder bercampur dengan aliran pompa dan meregenerasi ke ujung tutup silinder melalui katup directional. Melengkapi aliran pompa dengan aliran batang membuat silinder memperpanja ng dua kali lebih cepat sebagai sirkuit konvensional pipa.Pada awalnya tampak bahwa silinder hanya berjalan 50% lebih cepat.
                Jika10 gpm (gallons per minutes) berjalan di ujung  tutup  silinder batang 2 :1, hanya 5gpm keluar dari ujung batang. Ini menempatkan  15gpm ke ujung  topi untuk peningkatan 50% dalam kecepatan. Namun, setelah 15gpm masuk ke ujung topi, 7,5gpm keluar  dari ujung  batang. Sekarang ada 17,5gpm pergi ke ujung topi. Melanjutkan skenario ini menunjukkan bahwa aliran dari ujung batang silinder itu- seperti yang meluas dalam regenerasi-segera mencapai 10gpm untuk menghasilkan kecepatan silinder ganda.
            Aliran pompa pergi langsung ke port  batang-end dan memendek silinder. Minyak dari pelabuhan cap-end kembali ke tangki melalui katup directional. Perhatikan bahwa dalam rangkaian regenerasi penuh waktu, katup directional menangani dua kali aliran pompa di kedua arah perjalanan. Jika katup yang berukuran hanya aliran pompa, penurunan tekanan  berlebih akan memperlambat kecepatan silinder dan menambah sistem pemanas.
8.3  Gambar Rangkaian
Relive valve
 
Tangki
 
Pompa units
 
Motor
 
Pompa Hidrolik
 
Katub 3/4
 
Piston
 
Manometer
 
Description: 2.JPG

Gambar rangkaian regenerative

8.4    Data Hasil Praktikum
Setelah rangkain di atas dijalankan didapatkan data sebagai berikut.

No.
Piston Maju
Piston Mundur
Sesaat (Bar)
Maksimum (Bar)
Sesaat (Bar)
Maksimum (Bar)
Gs
G1
G2
Gs
G1
G2
Gs
G1
G2
Gs
G1
G2
1
43
31
8
45
45
44
35
19
30
45
0
44
2
43
31
6
45
45
44
35
19
30
45
0
44
3
43
31
5
45
45
44
35
19
30
45
0
44

43
31
6.3
45
45
44
35
19
30
45
0
44



8.5  Analisa
Setelah rangakain siap, rangkaian dijalankan sebanyak tiga kali dan diamati besar tekanan pada manometer 1 (G1), manometer 2 (G2) dan manometer sistem (Gs).  Setelah diamati dan penghitungan data rata-rata dapat diketahui  bahwa piston maju sesaat  tekanan pada  G1= 31 bar, G2= 8 bar, Gsistem= 43 bar dan ketika piston maju maksimal (maksimum) G1= 45 bar, G2= 45 bar, Gsistem= 44 bar sedangkan pada  saat piston mundur sesaat tekanan pada  G1= 19 bar, G2= 30 bar, Gsistem=35 bar dan ketika piston mundur maksimal G1= 0 bar, G2= 44 bar, Gsistem= 45 bar.

8.6   Kesimpulan
Dari hasil  praktikum di atas dapat disimpulkan bahwa dalam rangkaian regenerative dapat menggerakkan dua arah pergerakan silinder yang sama.



Daftar Pustaka
-         Modul Praktikum Pneumatik & Hidrolik.Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
-         http://kelompok-d.blogspot.in/2013/02/macam-macam-katup(Diakses tanggal 26 Desember 2014,pukul 20.015WIB)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar