2.1
Sub
Kompetensi
Kemampuan yang akan dimiliki oleh
mahasiswa setelah memahami isi modul ini adalah sebagai berikut :
-
Menjelaskan pengertian medan listrik
-
Menghitung kuat medan listrik yang
diakibatkan oleh titik di suatu jarak tertentu.
-
Menghitung kuat medan listrik pada muatan yang mengalami gaya Coulomb.
-
Menggunakan
cara integral untuk menghitung kuat medan listrik yang tersebar, misal kawat panjang dan pelat
-
Menggambarkan garis gaya oleh
muatan titik
-
Menghitung kuat medan listrik di antara dua pelat sejajar yang bermuatan listrik
-
Menentukan
hubungan antara besaran-besaran konstanta dielektrik, permeabilitas, dan
susceptibilitas listrik
-
Menghitung kuat medan listrik oleh muatan dalam kawat lurus dan lingkaran
-
Menyimpulkan
hubungan antara kepedatan garis gaya dengan besar kuat medannya di tempat
tertentu
2.2
Uraian
Materi
Medan adalah suatu tempat atau ruang di sekitar
benda dimana setiap titik di dalam ruang tersebut akan terpengaruh oleh gaya
yang ditimbulkan oleh benda. Oleh karena benda yang dibahas itu menghasilkan
listrik maka disebutlah medan listrik. Medan baru dapat diketahui keberadaannya
jika dalam ruang tersebut ada benda uji yang akan menimbulkan reaksi. Medan
diibaratkan sebagai perasaan. Perasaan panas terasa jika didekati benda bersuhu
tinggi. Medan magnet terlihat jika serbuk besi ditaburkan di ruang yang
dipengaruhi medan tersebut. Medan temperatur bersumber pada benda bersuhu
tinggi. Medan magnet bersumber pada benda magnet. Medan listrik ditimbulkan
oleh benda bermuatan listrik.
Bila di dalam suatu ruang
diletakkan sebuah benda yang bermuatan listrik (benda A), maka ruang di sekitar
benda itu berubah keadaannya. Perubahan itu dapat diketahui dari adanya gaya
listrik (Coulomb) terhadap benda bermuatan listrik (benda B) yang ada dalam
ruang itu. Ruang di sekitar benda A itu disebut medan listrik, sebab di setiap
titik dalam ruang itu benda-benda lain yang bermuatan listrik akan mengalami
gaya listrik.
(a)
(b)
Gambar 2.1
Muatan q mengalami gaya
dalam medan listrik akibat muatan Q
Medan Listrik
oleh Muatan Titik
Adanya muatan listrik di dalam ruang akan
menyebabkan setiap muatan listrik yang ada di dalam ruangan itu mengalami gaya
Coulomb. Oleh sebab itu dikatakan bahwa muatan listrik akan menimbulkan medan
listrik disekitarnya. Medan listrik akan diketahui jika muatan uji positif (q)
ditempatkan pada ruang yang dipengaruhi medan listrik. Letak dan jenis muatan dapat
ditentukan dengan melihat arah gayanya. Arah medan listrik sama dengan arah
gaya Coulomb tersebut. Bila muatan sumber positif, maka letaknya
adalah pada arah dari mana gaya itu datang (Gambar 2.1(a)). Jika muatan sumber
negatif, maka letaknya pada arah menuju gaya itu berarah (Gambar 2.1(b)). Besar
gaya Coulomb yang dialami oleh muatan uji q akibat adanya muatan Q pada jarak r
adalah:
Medan listrik dikatakan kuat apabila gaya pada
muatan listrik di dalam ruangan bermedan listrik itu besar. Kekuatan atau intensitas
medan listrik didefinisikan sebagai gaya Coulomb per satuan muatan, sehingga:
Dengan
E = kuat medan listrik [N/C]
F = gaya Coulomb [N]
Q = muatan sumber [C]
q = satu satuan muatan uji [C]
Sebagaimana gaya
Coulomb, kuat medan listrik adalah besaran vektor
dimana arahnya sama dengan arah gaya pada muatab positif. Sehingga kuat medan
listrik dapat dituliskan seperti:
Dengan a r
ialah vektor satuan arah
radial dari muatan titik Q. Dengan
mengetahui kuat medan listrik, besar gaya pada sembarang muatan Q yang berada
dalam medan magnet tersebut dapat ditentukan melalui hubungan:
Kuat Medan Listrik oleh Beberapa Muatan Titik
Bila
medan listrik dihasilkan oleh beberapa muatan sumber, maka berlaku penjumlahan vektor dari
masing-masing medan listrik yang dihasilkan masing-masing muatan sumber.
Sehingga kuat medan listrik oleh beberapa titik muatan listrik Q1, Q2,
Q3, … sama dengan jumlah vektor–vektor kuat medan listrik oleh
masing–masing titik muatan, yaitu:
Gambar 2.2
Medan listrik oleh 2 muatan
titik
Kuat Medan Listrik oleh Muatan yang Tersebar
Bila
muatan tersebar secara merata, maka kuat medan listriknya dapat ditentukan
dengan penjumlahan yang tak terhingga, yaitu
Dengan a r
vektor
satuan dalam arah dari dQ ke titik peninjauan
Kuat Medan Listrik oleh Muatan Garis Takberhingga
Kuat
medan listrik oleh muatan yang tersebar merata pada kawat yang rapat muatannya ρ L
C/m.
Gambar
2.3
Muatan
garis
Kuat Medan Listrik oleh Muatan Bidang/Permukaan Takberhingga
Kuat
medan listrik oleh muatan yang tersebar merata pada kawat yang rapat muatannya ρ S
C/m2.
Gambar
2.3
Muatan
bidang/permukaan/lembaran
Kuat Medan Listrik oleh Muatan Ruang/Volume
Kuat
medan listrik oleh muatan yang tersebar merata pada kawat yang rapat muatannya ρ V
C/m3.
Gambar
2.3
Muatan
bidang/permukaan/lembaran
Garis Gaya Medan Listrik
Jika arah dari kuat medan
listrik dirangkai untuk setiap titik, maka akan terbentuk sebuah garis (khayal)
yang disebut garis gaya medan listrik. Garis gaya medan listrik bukanlah besaran nyata
melainkan suatu abstraksi atau gambaran yang menyatakan arah medan listrik di
berbagai tempat di dalam ruang bermedan listrik, yakni yang polanya menyatakan
distribusi arah medan listrik. Arah medan listrik
setempat, yaitu pada arah garis gaya di tempat itu, sudah tentu menyinggung
garis gaya ditempat tersebut. Pada hakikatnya memang setiap titik pasti dilalui
suatu garis gaya, sehingga garis–garis gaya akan memenuhi seluruh ruangan.
Arah kuat medan listrik oleh muatan positif
menjauhi atau tersebar (divegen) dari muatannya dan arah medan listrik oleh
muatan negatif menuju (dihisap) muatan negatif tersebut. Dengan
kata lain garis gaya berawal/keluar dari muatan positif dan berakhir/masuk
muatan negatif. Garis gayapun membawa sifat kelistrikannya, sehingga
garis-garis ini tidak pernah berpotongan antar satu dengan yang lainnya.
Gambar 2.
Garis gaya di sekitar muatan titik
Gambar 2.
Garis gaya pada sepasang
muatan
Gambar 2.
Garis gaya pada dua muatan
yang sejenis
Fluks
Listrik
Banyaknya garis-garis gaya
ini akan berjumlah sesuai dengan kekuatan medan tersebut. Bila keadaan garis
gaya itu rapat berarti medannya besar dan bila garis gaya itu renggang berarti
kuat medannya kecil. Banyaknya garis-garis gaya ini dinyatakan sebagai fluks
listrik (Ψ). Didefinisikan bahwa
muatan satu coulomb menimbulkan fluks listrik satu coulomb, maka:
Fluks listrik bermula di muatan positif dan
berakhir di muatan negatif. Dalam Gambar 3.1(a) fluks listrik meninggalkan +Q
dan berakhi di –Q. Dalam ketiadaan muatan negatif, fluks listrik berakhir di
takberhingga, seperti dilukiskan pada Gambar 3.1(b). Di sini garis-garis fluks
itu tersebar pada jarak yang sama menuju ke takberhingga.
Kerapatan
Fluks Listrik (D)
Untuk medan listrik oleh titik muatan Q, menurut hukum coulomb,
kuat medan listriknya berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Tetapi
dengan melukis sebanyak Q garis gaya yang memancarkan radial merata dari titik
muatan Q, suatu permukaan bola berjari–jari r yang berpusat di q akan ditembus tegak
lurus leh flux garis gaya Φ
yang sebanyak q, yakni Φ
sama dengan Q, sehingga
rapat garis gaya yang didefinisikan sebagai banyaknya garis gaya yang menembus
suatu satuan luas permukaan tegak lurus pada permukaan bola itu diberikan oleh:
Jika fluks listrik adalah besaran skalar, kerapatan fluks listrik (D) adalah
dengan D yang disebut induksi elektrik. Jadi induksi elektrik
setempat diberikan oleh rapat flux garis gaya medan listrik ditempat itu.
berarti kuat medan listrik setempat sebanding dengan rapat flux garis gaya
medan listrik ditempat itu. Dengan definisi serta pengertian garis gaya medan
listrik seperti yang diutarakan di atas, maka garis gaya tersebut memiliki
sifat–sifat sebagai berikut :
a. Tidak berpotongan satu sama lain, sebab arah medan listrik
setempat adalah pasti. b. Kontinyu, sebab medan listrik ada di setiap titik di
dalam ruang.
c. Seolah–olah ditolak oleh muatan positif dan sebaliknya ditarik
oleh muatan negatif, seperti terlihat pada Gambar 2.2.
d. Dipotong tegak lurus oleh bidang–bidang equipotensialsebab
usaha yang dilakukan satu satuan muatan listrik dari sutu titik ketitik lain di
bidang equipotensial adalah nol karena tidak ada perubahan tenaga potensial,
yang harus berarti arah gaya medannya, yaitu arah garis gaya medannya, selalu
tegak lurus bidang equipotensial tersebut .
Hukum
Gauss
Hukum Gauss menyatakan bahwa fluks
listrik total yang melalui sebuah permukaan tertutup sama dengan muatan listrik
total di dalam permukaan itu, dibagi Îo.
Permukaan-permukaan Gauss Khusus
Permukaan bola dan
tabung/silinder merupakan permukaan Gauss khusus, karena memenuhi memenuhi
kondisi-kondisi pendefinisian sebagai berikut:
- Permukaan itu tertutup
- D bersifat normal atau tangensial pada setiap titik dipermukaan itu
- D mempunyai besar yang sama pada setiap titik yang normal dipermukaan itu
Penggunaan Hukum Gauss
Hukum Gauss
dapat digunakan dengan dua cara:
- Jika distribusi muatan mempunyai simetri yang cukup untuk menghitung integral dalam hukum Gauss, maka kita dapat mencari medan listrik tersebut.
- Jika medan listrik diketahui, maka hukum Gauss dapat digunakan untuk mencari muatan pada permukaan konduktor
Medan Listrik pada Muatan Titik
Kuat medan
listrik pada titik P yang berjarak r dari muatan titik Q dapat dihitung dengan
hukum Gauss karena mempunyai simetri permukaan bola.
Dengan dS adal
luas permukaan bola berjari-jari r, maka
Sehingga
Medan Listrik pada Muatan Garis
Kuat medan
listrik pada titik P yang berjarak r dari muatan garis Q dengan panjang l atau
rapat muatan garis ρ l
C/m dapat dihitung dengan hukum Gauss karena mempunyai simetri permukaantabung.
Dengan dS adal
luas permukaan kulit silinder berjari-jari r, maka
Sehingga
Medan Listrik pada Muatan Bidang/Permukaan
Kuat medan
listrik pada titik P yang berjarak r dari muatan permukaan Q dengan luas A atau
rapat muatan permukaan ρ S
C/m2 dapat dihitung dengan hukum Gauss karena mempunyai
simetri permukaan.
Dengan dS adalah
luas permukaan , maka
Sehingga
2.3
Rangkuman
v E = F q
= Kuat
medan listrik pada muatan uji q yang mengalami gaya Coulomb F
v E = k Q r 2 = Q 4 π ε 0 r 2
= Kuat
medan listrik di udara pada jarak r dari muatan titik Q
v E = k dQ r 2 a r
= Kuat
medan listrik di suatu medium pada jarak r dari muatan sumber yang tersebar
merata dQ
v E = Q 2 π ε 0 rl
= Kuat
medan listrik di sekitar penghantar lurus bermuatan Q yang panjangnya l pada
jarak r dari padanya (l ≫ r
)
v E = ρ l 2 π ε 0 r
= Kuat
medan listrik di sekitar penghantar lurus dengan rapat muatan ρ l
C/m
pada jarak r dari padanya
v E = Q 2 ε 0 A
= Kuat
medan listrik di sekitar pelat bermuatan Q yang luasnya A di medium udara
v E = ρ S 2 ε 0
= Kuat
medan listrik di sekitar pelat bermuatan dengan rapat muatan ρ S
C/m2
di medium udara
v E = ρ S ε 0
= Kuat
medan listrik antara dua pelat bermuatan dengan rapat muatan ρ S
C/m2
di medium udara
2.4
Referensi
a)
Paul A. Tripler,
Bambang S., (2001). FISIKA Untuk Saints dan Teknik Jilid 2.
Edisi ke 3. Jakarta: Penerbit Erlangga.
b)
William H. Hayt,
The Houw Liong, (1982). Elektromagnetika
Teknologi. Edisi
ke 4. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
c)
Joseph A. Edminister,
Marjono, (1985). Seri Buku Schaum Teori
dan soal-Soal ELEKTROMAGNETIK. Edisi ke 4. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
d)
http://id.wikipedia.org/
2.5
Latihan
Soal
1.
Berapakah
besarnya medan listrik yang bekerja pada elektron atom hidrogen, yang berjarak
5,3 x 10-11 m dari intinya (proton) ?
2.
Medan
listrik pada lampu neon adalah 5000 V/m. Berapakah gaya yang diberikan pada ion
neon yang bermuatan positif ?
3.
Berapakah
kuat medan listrik yang dibutuhkan untuk memberikan gaya pada proton (massa =
1,67 x 10-27 kg) yang besarnya sama dengan berat proton di atas permukaan
air laut?
4.
Dua
muatan +10-6 C dan -10-8
C terletak terpisah sejauh 1 cm
(a)
Berapakah
kuat medan ditengah-tengah kedua muatan?
(b)
Berapakah
gaya pada muatan +10-8 C bila terletak di tengah antara kedua muatan?
5.
Pada
sebuah segitiga ABC, panjang AB = 10 cm, panjang AC = 6 cm dan panjang BC = 8
cm. Jika di titik A dan terdapat muatan QA = -3 x 10-10 C dan QB =
+4 x 10-10 C, tentukan kuat medan di titik C
2.6
Lembar
Kerja
..................................................................................................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................................................................................................................
2.7
Jawaban
1.
Di
sini q =1,6× 10 - 19 C
dan
2.
Gaya pada ion neon adalah:
3.
Gaya listrik pada proton: F = qE
Berat proton: W = mg
Jadi qE = mg
Sehingga medan listrik: E = mg q =
Tidak ada komentar:
Posting Komentar